Tuesday 11 September 2012

Resensi Novel Sunshine Becomes You




Ketika Hati Terengkuh Jantung



Judul Novel        : Sunshine Becomes You
Penulis                 : Ilana Tan
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Cetakan II, Januari 2012
Tebal                     : 432 Halaman
Harga                    : Rp. 65.000,00



      

                   Asumsi manusia pada pandangan pertama untuk orang lain tidak akan selalu sama, karena awal tidak menentukan apa yang akan terjadi di akhir. Proses yang terjadi antara awal dan akhir itulah yang dapat menentukan segalanya. Tampaknya, inilah yang menjadi buah pikiran dari Ilana Tan dalam menulis novel romansanya yang berjudul Sunshine Becomes You.
                Novel ini bercerita tentang kisah cinta yang terjadi di bawah langit New York. Tentang harapan yang terjadi dan muncul di tengah keputusasaan. Tentang impian yang bertahan di antara keraguan dan tentang cinta yang memberikan alasan untuk bertahan.
                Ide cerita tersebut yang menjadi nilai plus dalam novel ini. Dengan ide cerita tersebut, Ilana Tan membawa pembaca ke dalam cerita, ikut merasakannya, dan ikut menjadi pemeran invisible dalam alur ceritanya.
***
                Novel ini dibuka oleh kontra antara seorang lelaki berdarah campur Jepang-Amerika bernama Alex Hirano yang memiliki kebenciaan besar terhadap Mia Clark, seorang penari kontemporer. Kontra tersebut muncul karena Mia mematahkan tangan kiri dari Alex Hirano, padahal dia adalah seorang pianis yang jelas membutuhkan kedua tangannya, entah kanan ataupun kiri. “Gadis itu mimpi burukku dan malaikat kegelapanku,” batin Alex Hirano (hal 35).
                Apapun dilakukan Mia agar Alex memaafkannya. Dia rela menjadi pengganti tangan kirinya, bahkan menjadi ‘budak’ Alex Hirano, walaupun hal tersebut memakan banyak energi. “Aku bisa menyiram tanamanmu kalau kau punya tanaman, aku bisa memberi makan kucingmu atau anjingmu kalau kau punya, aku bahkan tidak keberatan disuruh bersih-bersih,” tiba-tiba Mia Clark memutar kunci rumah Alex (hal 38).
                Ilana Tan membuat alur lebih rumit namun tetap mengesankan dengan tidak diterimanya permintaan maaf Mia Clark oleh Alex Hirano. Namun, Mia Clark tidak pernah berhenti untuk mencoba. Pengembangan dari kejadian tersebut lah yang menjadi inti dari novel ini yang kemudian mengubah pandangan Alex Hirano pada Mia Clark. Hampir sebagian besar awal novel ini bercerita tentang bagaimana seorang Mia meminta maaf pada Alex yang memang keras kepala, sehingga terkesan tidak ada kontra yang menantang.
                “Mengapa kau tidak pernah mengatakan padaku sebelum ini?” tanya Alex tajam sebelum Mia bereaksi. Alur berjalan sedemikian rupa hingga Alex Hirano tahu bahwa Mia menderita penyakit jantung yang sudah lama dideritanya. Akan tetapi, di sinilah kepedulian Alex Hirano muncul dan bersemi.
                Dengan menarik, penulis menceritakan kepedulian yang diberikan oleh Alex Hirano pada Mia Clark yang kemudian mengubah pandangannya. Penulis memunculkan sifat Alex Hirano yang lebih nyata, yang berbeda dengan sifat awalnya. Dia membuat Alex Hirano yang semula tidak peduli menjadi lebih peduli dengan satu alasan, cinta. Kepedulian Alex Hirano meningkat dari hari ke hari, waktu ke waktu, dan dari keadaan satu ke keadaan lainnya. Sekali lagi, penulis berhasil menegejutkan pembaca dengan datangnya hari itu. Hari di mana, Mia Clark harus berjuang antara hidup dan mati untuk jantungnya dan untuk Alex Hirano. Rasa dan keinginan bertahan hidup ditunjukkan dengan sangat dramatis dalam cerita ini.
***
                Bagaimana endingnya? Operasi jantung Mia Clark terlaksana dengan baik, dan juga lancar, persis seperti yang diharapakan oleh Alex Hirano dan  keluarga Mia Clark. Jantung baru sudah berdetak di dalam tubuh Mia Clark. Ilana Tan, penulis novel ini, rupanya tidak membiarkan alur berjalan dengan flat dan kurang menggebrak, terutama di bagian akhir. Buktinya, tiga hari kemudian, ketika kebahagiaan masih menyelimuti kekasih, kerabat, dan keluarga Mia Clark karena operasi yang berjalan sesuai harapan, Mia Clark, tubuhnya, dan hidupnya, menolak jantung barunya dan Mia tidak pernah sadarkan diri lagi. Begitupula Alex, hati yang menyimpan perasaan terdalamnya terengkuh jantung Mia.
                Membaca novel ini diibaratkan membaca kembali novel romansa Romeo Juliet namun tanpa kematian Romeo. Penulis menyuguhkan kisah cinta tidak biasa di zaman moderen dan di sebuah kota metropolitan kelas dunia. Meskipun dengan akhir yang cenderung terburu-buru, Ilana Tan berhasil membuat novel ini menjadi luar biasa. Dia dan para tokoh yang diciptakannya berhasil meyakinkan pembaca bahwa apa yang kita pikirkan dapat berubah sewaktu-waktu dan sebelum kita menyesal, yakin lah kita harus percaya.
***

No comments: