Friday 1 July 2016

Tentang Menuju 20 Tahun: Sebuah Drama, Tenang, Bukan Drama Saya

Selama 19 tahun lebih 8 bulan, saya, sampai saat ini, belum pernah 'membuat drama' dalam hidup saya. Alasannya adalah sesimpel saya tidak menyukai drama, apalagi hingga membawa orang kedua, ketiga, dan seterusnya. Salah. Ternyata saya pernah membuat drama. Drama terakhir yang saya tekuni adalah drama di atas panggung, sebutlah teater. Drama di atas panggung, yang sesungguhnya merupakan bagian dari hidup saya, namun bukan merupakan drama hidup saya.  Itu pun, terakhir, ketika saya duduk di kelas dua SMA, empat tahun lalu dengan tujuan sesimpel rasa bahagia bisa bermain peran dan sekompleks mendapat juara dan membawa pulang hadiah (ha-ha-ha), dan saya putuskan untuk tidak menekuninya lagi. Tidak lagi. 

Drama untuk definisi lain? Drama yang biasa menggantikan frasa drama korea? Saya tutup buku di kelas tiga SMA, hampir tiga tahun lalu. Alasannya sama, saya tidak menyukai drama. Untuk hal ini mungkin alasan kompleksnya lebih ke sisi psikologis; saya tidak ingin membebani hidup saya dengan perasaan yang terbawa ketika menonton drama korea karena hal itu memicu drama-drama hidup selanjutnya. DOTS, drama korea yang sedang hits saat ini? Well, wacana saja untuk menontonnya, hingga saat ini. But who knows tomorrow

Drama yang saya kenal dan lebih dekat mungkin tertera pada buku dan novel yang pernah saya baca. Itupun, yang saya rasakahan, sedang ada transformasi kata ‘novel bagus’ dari novel drama ke novel yang hmm membutuhkan proses berpikir untuk mencerna alur dan kata-katanya. (Tapi saya masih membaca novel bergenre agak drama, asal rating penulisnya bagus atau penulisnya adalah penulis favorit saya, bukunya hits, mendapat rekomendasi dari orang lain, atau baca resensinya menarik wkwkwk).

Saya tidak akan bilang bahwa drama adalah sesuatu yang buruk. Justru terkadang, drama akan memanusiakan manusia, tentu pada porsi dan waktu tertentu. Bahkan, tulisan ini sesungguhnya akan membawa kalian ke sebuah drama yang terjadi di dekat kita dan pada kehidupan yang sebenarnya. Maka, netralkan lah pikiran dari segala subjektivitas tentang drama.

Berikut, akan saya tuliskan dua link tulisan di dua blog orang yang berbeda, tentang hidup seorang wanita (yang tidak saya kenal) yang memasuki usia 20 tahunnya. Tulisan pertama akan terasa sangat amat panjang tapi saya mohon jangan berhenti atau melewati beberapa bagian. It matters. Begitu pula dengan tulisan kedua. Selamat membaca! Siapa tahu ada sesuatu yang berubah ketika kamu membacanya. Who knows tomorrow.


Tulisan kedua (balasan tulisan pertama, sudut pandang pria) -> http://danyrizky.tumblr.com/post/144734884857/selamat-dewasa

Happy reading with the open mind...

Pict from here

Read More