Our knowledge has made us cynical; our cleverness, hard and unkind. We think too much and feel too little. More than machinery, we need humanity. More than cleverness, we need kindness and gentleness. --Charlie Chaplin, in 'The Great Dictator'
Friday, 23 November 2012
Fact
Satu
Matahari punya satu alasan untuk tidak hanya menyinari satu pohon.
Dan pohon pun mengerti. Diduakan, di-tiga-kan atau bahkan di-juta-kan.Pohon mengerti dan tidak pergi.
Sayanganya dia bukan pohon, yang mengerti dan terima tentang perhitungan satu-satu itu.
Sayang sekali.
Dan kamu?
Kamu juga bukan mentari untuk pohon.
hal mana yang mau di-se-juta-kan? selain matahari untuk pohon?
Sunday, 18 November 2012
NINO RAN DI SMANSA KBM!!! DAMN COOL!
What the hell! Ketika log-in facebook dan di beranda langsung ada foto lelaki ganteng yang sepertinya tidak asing lagi. Lelaki *eh* itu berfoto di tulisan 'Welcome To State Senior High School 1 Kebumen'. Pertama tak kira itu dia hanya mirip Nino RAN, ternyata? Dan ternyataaaaaa dia Nino RAN beneran ran ran ran, asli! damn cool gilaaaa!
Nggak percaya? Nih fotonya!
Habis lihat foto itu di beranda, asli kaget banget, terus langsung deh komen di foto itu.
Oya, yang nge-upload fotonya itu adalah Mas Ganda (di klik). Dia adalah mantan baru ketos smansa.
Terus komennya itu dibales dan ada berita yang sangat mengejutkaaaan! Itu adalah....
Read More
Nggak percaya? Nih fotonya!
Habis lihat foto itu di beranda, asli kaget banget, terus langsung deh komen di foto itu.
Oya, yang nge-upload fotonya itu adalah Mas Ganda (di klik). Dia adalah mantan baru ketos smansa.
Terus komennya itu dibales dan ada berita yang sangat mengejutkaaaan! Itu adalah....
Masih dengan kekagetan yang meraja, foto itu eh maksudnya link foto itu tak sebarin di twitter dan yup akhirnya pun saya koar-koar di twitter ttg kedatangannyaitu ke sekolah saya, tepatnya tentang penyesalan mengapa tidak sempat melihat T.T
But, start from now I'm waiting for his attendance to SMANSA KBM again, specially waiting for hearing his voice! Hoping it won't be only him but RAN. Tapi kalaupun cuma dia aja juga nggak papa, sungguh bersyukuuurr sekali {}
Well, jadi big question-nya itu adalah kenapa-nino ran-bisa-dateng-ke-smansa? Padahal dia nggak nyanyi tuh, mungkin taking a rest, mungkin numpang ke kamar mandi, mungkin mungkin mungkin. Bukan! Aku juga nggak tau kenapa kalo itu, tapi setahu saya sih mungkin nih karena Ayahnya dia alumnus smansa kbm, mungin ya mampir gitu. Lagian moment kedatangannya dia juga pas banget sama lebaran dan dia + keluarga memang lagi di kebumen. Jadi ya mungkin ayahnya ngajakin gitu. Mungkin sih mungkiiiiin.
Unfortunately, I didn't meet him, I didn't know if he came to my school but I knew that he came to Kebumen. Itu pun aku tahu ya dari tweetnya dia, ibaratnya tuh waktu lebaran itu pengin nyari di mana keberadaanya dia tapi kok susaaaah banget eh ternyata mampir smansa juga. Errr nyesel gila nyesel abisssss T.T.
Oya, ini foto-fotonya Nino + keluarga, juga senior-senior sekolah(ku) yang beruntung sekali bertemu Nino T.T
err Nino is so damn cool!
****SEKIAN****
Friday, 16 November 2012
Belajar Untuk Belajar
Terang bulan malam ini tak tampak, tapi tadi pagi ada semangat baru yang tampak. Tadi pagi dengan angka yang melekat pada kertas dan pada ketidakpuasan penilai pada objek yang diberi nilai, Sebuah dan lebih kata meluncur begitu deras dari hari seorang penilai, rasa ketidakpuasan, kekecewaan, dan underestimating, begitulah katanya.
Angka yang terulas pada lembar jawabku memang tidak berbunyi do re mi fa sol dan sekawannya, dan aku bersyukur atas itu. Tapi jelaslah terlihat kekecewaan pada..nya. Ya, padanya. Dan padaku sendiri. Kecewa? Ya. Karena nilai turun? bukan, bukan itu. Kecewa karena mengecewakan orang lain.
Ibarat seorang ibu yang tak mau melihat grafik kemunduran dari seorang anak, dia pun juga. Ya, aku malu karena dibuat malu. Angka yang tertera hanya turun sedikit tapi aku sudah cukup malu mendengar semua ulasannya. Malu. Tuntas memang, tapi ada sesuatu yang mengecewakan walau hanya setitik. Namun apa daya, semua telah berlalu.
Dari sini, kemauan belajarku mulai terasa sedikit demi sedikit. Dari tekanan yang aku dapat tadi pagi, aku belajar untuk belajar. Seolah ada yang berbisik padaku tadi pagi dan menyemangatiku seperti seorang cheerleader, tekanan itu berhasil. Membangunkanku sedikit demi sedikit. Yang terpenting kemauan belajarku mulai tumbuh kembali.
Walaupun belum lurus. Belum lurus niatannya karena hanya berniat belajar untuk tidak malu. Tetap saja ini menjadi sebuah cambukan yang indah, cambukan yang bisa membangunkan saraf-saraf dan hati untuk belajar. Semoga meningkat dan menjadi lurus! Semangat!
Read More
Angka yang terulas pada lembar jawabku memang tidak berbunyi do re mi fa sol dan sekawannya, dan aku bersyukur atas itu. Tapi jelaslah terlihat kekecewaan pada..nya. Ya, padanya. Dan padaku sendiri. Kecewa? Ya. Karena nilai turun? bukan, bukan itu. Kecewa karena mengecewakan orang lain.
Ibarat seorang ibu yang tak mau melihat grafik kemunduran dari seorang anak, dia pun juga. Ya, aku malu karena dibuat malu. Angka yang tertera hanya turun sedikit tapi aku sudah cukup malu mendengar semua ulasannya. Malu. Tuntas memang, tapi ada sesuatu yang mengecewakan walau hanya setitik. Namun apa daya, semua telah berlalu.
Dari sini, kemauan belajarku mulai terasa sedikit demi sedikit. Dari tekanan yang aku dapat tadi pagi, aku belajar untuk belajar. Seolah ada yang berbisik padaku tadi pagi dan menyemangatiku seperti seorang cheerleader, tekanan itu berhasil. Membangunkanku sedikit demi sedikit. Yang terpenting kemauan belajarku mulai tumbuh kembali.
Walaupun belum lurus. Belum lurus niatannya karena hanya berniat belajar untuk tidak malu. Tetap saja ini menjadi sebuah cambukan yang indah, cambukan yang bisa membangunkan saraf-saraf dan hati untuk belajar. Semoga meningkat dan menjadi lurus! Semangat!
Thursday, 15 November 2012
Once Upon A Time on Your HP
*Kring-kring*
you : waaaaa, message!
*open the inbox*
inbox : can I ask you something?
sent : about what?
inbox : her..
draft : what the hell you do if you ask me about her -_- why don't you ask it to the other?
sent : oh, sure. what?
inbox: does she have..umm bf?
draft: hah? how can you ask me about that thing? don't you know that I love you from very very first time? Don't you know this feeling? I don't care if she has bf or not yet.
sent : umm, idk. Why? you love her?
inbox : idk, if I see her, I just feel like my heartbeat beating fast and she is beautiful
draft : -_- stupid boy! it is hurting me so! don't you know that haaaaaah? Where is your heart? Don't your feeling feel what I feel. Haaaaaaah? I hate you! -__- :@
sent: oh
inbox : yeah,
draft : YOU MUST KNOW WHAT I FEEL, YOU MUST CHOOSE ME NOT HER.
sent : k, hope she loves you back
inbox: how if she doesn't?
draft: I'M TOTALLY HAPPY!
sent: you never know if you never try.
inbox: so,,, I must say this feeling to her?
draft: OH NOO PLEASE NO!
sent : up 2 u
inbox : thanks for your suggestion ya. Cu! :)
draft: Damn..*STUCK*
sent : k
Read More
you : waaaaa, message!
*open the inbox*
inbox : can I ask you something?
sent : about what?
inbox : her..
draft : what the hell you do if you ask me about her -_- why don't you ask it to the other?
sent : oh, sure. what?
inbox: does she have..umm bf?
draft: hah? how can you ask me about that thing? don't you know that I love you from very very first time? Don't you know this feeling? I don't care if she has bf or not yet.
sent : umm, idk. Why? you love her?
inbox : idk, if I see her, I just feel like my heartbeat beating fast and she is beautiful
draft : -_- stupid boy! it is hurting me so! don't you know that haaaaaah? Where is your heart? Don't your feeling feel what I feel. Haaaaaaah? I hate you! -__- :@
sent: oh
inbox : yeah,
draft : YOU MUST KNOW WHAT I FEEL, YOU MUST CHOOSE ME NOT HER.
sent : k, hope she loves you back
inbox: how if she doesn't?
draft: I'M TOTALLY HAPPY!
sent: you never know if you never try.
inbox: so,,, I must say this feeling to her?
draft: OH NOO PLEASE NO!
sent : up 2 u
inbox : thanks for your suggestion ya. Cu! :)
draft: Damn..*STUCK*
sent : k
Wednesday, 14 November 2012
Tebak-tebakan
Senja ini, dengan segala kekalutan yang menjelma menjadi sebuah penasaran, mereka bermain tebak-tebakan. Saling menebak nama siapa yang muncul. Dan ada pun dia, yang sedari tadi menyimpan rahasia, entah cinta atau apa. Tapi, ada satu yang kalut, dia takut kalau-kalau...kalau-kalau ada orang menyebut nama yang sama.
Dia takut.
Apa yang dia takutkan?
Hancur
Mengapa bisa?
Impuls
Cinta?
Bukan, hanya ketakutan.
Lalu?
Takut kehilangan.
Kehilangan? Apa?
Rasa.
Read More
Dia takut.
Apa yang dia takutkan?
Hancur
Mengapa bisa?
Impuls
Cinta?
Bukan, hanya ketakutan.
Lalu?
Takut kehilangan.
Kehilangan? Apa?
Rasa.
Tuesday, 13 November 2012
MAJU-O!
Ada yang bilang hidup ini berat
Banyak buktinya
Ada yang bilang semakin bertambah umur
semakin berat
Banyak buktinya
MAJU-O!
Bukankah berat bisa diringankan?
Bukankah masalah bisa diselesaikan?
MAJU-O!
Ketika tidak ada plihan lagi
MAJU-O!
Ketika tak ada kesempatan untuk memilih
Karena ketika kita maju, kita telah berusaha
dan setiap usaha pasti ada harganya
MAJU-O!
(Kebumen, Kamar)
Tersesat dan Surut
Lalu apa lagi setelah semua ini? Rasa untuk bangkit pun menyurut, rasa untuk berjuang pun entah kemana. Semuanya omong kosong, semuanya. Kemana? Kemana? Kemana? Terbawa oleh apa?
Belajar, apa itu belajar? Padahal hari hampir tenggelam, dua minggu lagi ujian. Tapi hamba butuh dorongan, hamba butuh didorong, hamba butuh. Mungkin bukan dorongan dari dalam diri, bukan. Itu sudah enol, sudah mencoba tapi gagal. Hamba butuh yang lain, hamba butuh. Hamba sungguh tak ingin terjatuh terlampau jauh lagi. Sudah cukup dengan ini semua, hamba gela Gusti, gela!
Tapi bagaimana? Setiap mencoba untuk bangkit pasti selalu jatuh lagi. Setiap coba untuk mengerti pasti mengerti....lalu hilang lagi. Jengah! Jengah! Padahal jalan pun masih panjang, satu taun setengah lagi di SMA dan selebihnya kuliah, bekerja, dan entah apa lagi.Tapi apa? Rumus-rumus itu, teori apalah itu, angaka-angka itu, semuanya seolah memaksa hamba unuk mematahkan arang. Belajar ya belajar, tapi entah bagaimana hati menolak. Harusnya tidak begini bila memang hamba ingin, kan?
Tapi bagaimana? Pilihan itu sudah hilang karena hamba tidak memilih, hamba biarkan alam yang memilih, hamba biarkan yang hamba hormati yang memilih, padahal hamba pun tahu hamba yang harus jalani. Percuma menyesal sekarang, percuma! Hanya ada satu jalan, maju-o! Semuanya sudah ada, tersaji dan bukan untuk disesali. Mungkin memang tersesat, tapi bukan kah setiap tersesat punya jalan kembali? Kembali ke apa yang seharusnya tidak kita sesali. Harus Belajar.
Tapi bagaimana? YTH-pun telah berkata bila pilihan hamba tidak pasti benar, lalu hamba hanya membatin, "apakah pilihan Panjenengan benar buat hamba?" Hati tak kuat oh hati tak kuat, lalu otak hanya berjalan dengan umum. Taukah ke mana rasa ini ingin berlabuh? Ya, ke sana. Bukan kemari. Bukan di sini. Tapi semuanya sudah terjalani seperempatnya, dan tak bisa mundur. Ya, hanya satu jalan, maju-o! Tapi YTH mungkin belum mengerti hamba, dan hamba ciut.
Gusti Allah, bantu ya, tolong bantu. Hamba tak ingin kehilangan cita-cita hamba yang bersebrangan dengan ini. Bantu hamba melewati semua rumusan penghitung apa segala macam ini, bantu hamba untuk jalani SMA hamba, bantu hamba. Bantu hamba menyebrang ke sana, bantu hamba melawan arus, beri jalan. Ya Allah, bila mungkin keluhan ini tidak berguna tolong jadikan berguna. Ini bukan penuh oleh keluhan, ada juga doa-nya.
Gusti Allah ingkang Maha Agung, kula boten mangertos. Hamba memang tidak tahu apa yang hati hamba bisikkan memang cocok untukhamba atau tidak, tapi hati selalu bilang iya. Bila memang hati memang salah bermimpi, tolong luruskan. Bilamana jalan yang sudah tersedia ini, semua rumus dan bangsa-bangsanya adalah jalan hamba, tolong bantu hamba menjalaninnya, tolong bantu hamba ya Allah. Dan terangilah jalan mana yang sekiranya baik buat hamba dan hati.
Jauhkan lah rasa takut pada masa depan dan ketidak bisa bangunan dalam memasang kembali alarm semangat ya Allah. Hamba bahkan rindu hamba yang optimis, bukan yang seperti ini. Hamba rindu.
Read More
Belajar, apa itu belajar? Padahal hari hampir tenggelam, dua minggu lagi ujian. Tapi hamba butuh dorongan, hamba butuh didorong, hamba butuh. Mungkin bukan dorongan dari dalam diri, bukan. Itu sudah enol, sudah mencoba tapi gagal. Hamba butuh yang lain, hamba butuh. Hamba sungguh tak ingin terjatuh terlampau jauh lagi. Sudah cukup dengan ini semua, hamba gela Gusti, gela!
Tapi bagaimana? Setiap mencoba untuk bangkit pasti selalu jatuh lagi. Setiap coba untuk mengerti pasti mengerti....lalu hilang lagi. Jengah! Jengah! Padahal jalan pun masih panjang, satu taun setengah lagi di SMA dan selebihnya kuliah, bekerja, dan entah apa lagi.Tapi apa? Rumus-rumus itu, teori apalah itu, angaka-angka itu, semuanya seolah memaksa hamba unuk mematahkan arang. Belajar ya belajar, tapi entah bagaimana hati menolak. Harusnya tidak begini bila memang hamba ingin, kan?
Tapi bagaimana? Pilihan itu sudah hilang karena hamba tidak memilih, hamba biarkan alam yang memilih, hamba biarkan yang hamba hormati yang memilih, padahal hamba pun tahu hamba yang harus jalani. Percuma menyesal sekarang, percuma! Hanya ada satu jalan, maju-o! Semuanya sudah ada, tersaji dan bukan untuk disesali. Mungkin memang tersesat, tapi bukan kah setiap tersesat punya jalan kembali? Kembali ke apa yang seharusnya tidak kita sesali. Harus Belajar.
Tapi bagaimana? YTH-pun telah berkata bila pilihan hamba tidak pasti benar, lalu hamba hanya membatin, "apakah pilihan Panjenengan benar buat hamba?" Hati tak kuat oh hati tak kuat, lalu otak hanya berjalan dengan umum. Taukah ke mana rasa ini ingin berlabuh? Ya, ke sana. Bukan kemari. Bukan di sini. Tapi semuanya sudah terjalani seperempatnya, dan tak bisa mundur. Ya, hanya satu jalan, maju-o! Tapi YTH mungkin belum mengerti hamba, dan hamba ciut.
Gusti Allah, bantu ya, tolong bantu. Hamba tak ingin kehilangan cita-cita hamba yang bersebrangan dengan ini. Bantu hamba melewati semua rumusan penghitung apa segala macam ini, bantu hamba untuk jalani SMA hamba, bantu hamba. Bantu hamba menyebrang ke sana, bantu hamba melawan arus, beri jalan. Ya Allah, bila mungkin keluhan ini tidak berguna tolong jadikan berguna. Ini bukan penuh oleh keluhan, ada juga doa-nya.
Gusti Allah ingkang Maha Agung, kula boten mangertos. Hamba memang tidak tahu apa yang hati hamba bisikkan memang cocok untukhamba atau tidak, tapi hati selalu bilang iya. Bila memang hati memang salah bermimpi, tolong luruskan. Bilamana jalan yang sudah tersedia ini, semua rumus dan bangsa-bangsanya adalah jalan hamba, tolong bantu hamba menjalaninnya, tolong bantu hamba ya Allah. Dan terangilah jalan mana yang sekiranya baik buat hamba dan hati.
Jauhkan lah rasa takut pada masa depan dan ketidak bisa bangunan dalam memasang kembali alarm semangat ya Allah. Hamba bahkan rindu hamba yang optimis, bukan yang seperti ini. Hamba rindu.
Thursday, 8 November 2012
Filosofi Elang
Elang
merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia.
Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang
itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada
umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya
mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir
menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah
tumbuh lebat dan tebal, sehingga
sangat menyulitkan waktu terbang.
Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian,
atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat
menyakitkan.....suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke
atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang,
berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai
paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama
menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia
harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru
sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu
proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu
elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan
paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan
barunya dengan penuh energi !
Dalam kehidupan kita ini, kadang
kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk
memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang
semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah
sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk
meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi
menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia
melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru,
kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang
terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh
keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam
diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan
masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah
elang-elang itu.
Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah. Tetunya perubahan itu bermuarakan perbaikan. Why Not !
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi !
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu.
Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah. Tetunya perubahan itu bermuarakan perbaikan. Why Not !
Thursday, 1 November 2012
November Quote
If you expect the rainbow, one thing you must remember is rainbow never comes without raining first. So, when you expect the rainbow to come, it means you also expect the rain by accident. It is as same as happiness. When you expect the happiness, of course you know what you will get first. Misery, Problems. Because there is no happiness which comes early before the misery and problems.
Subscribe to:
Posts (Atom)