Gemericik hujan malam itu tak surut menepikan gundah akhir
September
Membuainya dalam suara gemericik dan menyelimutinya dengan
hujan
Takut kalau-kalau ada hujan lain yang datang, yang lebih
hangat
dari bola mata
Gundah padanya sebab sebuah batasan firasat
Firasat bahwa angin tak bawanya kembali pada yang gundah
Hujan tak henti dalam akhir September sebelum dia tutup
mata, tutup firasat
Ke mana air mengalir, ke mana firasat terbang
Sadarlah tentang fatamorgana kapan bisa jadi nyata?
Kini Oktober
Kadang panas kadang dingin, kadang datang kadang pergi
Firasat lagi datang, gundah datang, tapi objek tak datang
Kerap kali mengetuk namun menghilang, mengintip tak berani
melihat
Oktober tanpa hujan bukan pertanda baik tapi tak buruk
Padanya biarlah semua berlalu hingga Oktober hampir habis,
cukup
Setelah itu haruslah firasat, gundah, dan lain hilang
Biar Oktober menyapu memoar lewat hujan dan tak perlu hujan
lain
Ketika Oktober dalam hujan semoga di akhir
Agar beritahunya
tentang pertambahan pada Oktober
No comments:
Post a Comment